NU Pontura, Pontianak - Pelantikan pengurus badan dan lembaga sekaligus Muskerwil PWNU Kalimantan Barat (Kalbar) sukses digelar di aula A. Rani IAIN Pontianak.
Ketua Tanfidziyah PWNU Kalimantan Barat,Dr. H. Syarif, MA menjelaskan bahwa betapa pentingnya melakukan konsolidasi seperti ini sebagai bagian dari strategi mengkonsolidasikan organisasi NU di Kalbar.
"Dimana secara lugas dan strategis mengingatkan agar para pengurus yang dilantik dan termasuk Ketua PCNU 14 kabupaten/kota yang diundang menghadiri pelantikan untuk selalu berpikir, menulis, bekerja, melakukan evaluasi dan publikasi terhadap apa yang sudah dilakukan,"jelasnya, Minggu (30/7/2023).
Ia menerangkan, sebagai upaya koherensi organisasi, kita perlu terus menerus melakukan konsolidasi. Untuk itu kiat atau strategi yang saya lakukan biasanya yaitu pikirkan apa yang anda khayalkan, tulis apa yang dipikirkan, kerjakan apa yang ditulis, evaluasi dan publikasi apa yang dikerjakan. Nah jika hal ini bisa kita lakukan, maka penataan organisasi kita akan jauh lebih baik kedepannya.
"Perlu kami sampaikan, berdasarkan update terbaru kepengurusan NU dari tingkat PC, MWC hingga Ranting masih minim. Kita perlu kerja keras untuk meningkatkan kepengurusan kedua tingkatan tersebut,"terangnya.
Yang mana dijelaskan bahwa, Kalimantan Barat memiliki 174 Kecamatan, dimana Pengurus MWC yang sudah terbentuk sebanyak 130 atau 75%, sedangkan dari 2.148 Desa dan Kelurahan, ranting NU yang sudah terbentuk sebanyak 271 atau 13%.
"Hal ini tentu sangat minim kalau kita melihat dari sisi Ranting. Perlu kerja keras kita semua untuk mewujudkan MWC dan Ranting-Ranting tersebut. Haramkan bagi kita menghakimi bahkan cenderung menyalahkan masa lalu, mengotori hati, tak akan bisa menjadikan kita move on berbuat untuk kini dan masa mendatang. Pengalaman adalah guru terbaik. Kegiatan harus terukur, harus ada target capaian, tak usah banyak-banyak,” terangnya.
PWNU Kalbar tidak banyak membuat program strategis, cukup 3 (tiga) saja yang prioritas yaitu sekretariat, kaderisasi, dan koherensi organisasi.
“PWNU akan fokus pada tiga program prioritas yaitu memulai pembangunan sekretariat, melakukan kaderisasi, dan koherensi dengan merapikan PCNU, MWCNU, hingga Ranting-Ranting. Target kami hingga 30 Desember 2023 sekitar 30 persen Ranting sudah terbentuk. Jika tidak tercapai maka akan SP 1 PCNU-nya, kami juga sama akan di SP oleh PBNU,” tegas Syarif.
Selanjutnya terkait peran strategis NU untuk bangsa dan negara, dalam menghadapi terlalu banyaknya persoalan bangsa hingga global. Maka kita harus mulai memperbaiki diri dan konsolidasi diinternal NU.
“Kita harus ber-NU bisa memperbaiki diri dengan berkhidmat dan agar bisa melalukan kontribusi untuk bangsa dan negara. Berkhidmat ini sesuai dengan perintah ayat Al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 15 yaitu artinya Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. Inti ayat tersebut kita diminta untuk berjuanglah, berjihadlah dengan harta dan jiwa kita,” terang Rektor IAIN Pontianak ini.
Beberapa waktu yang lalu, saya ingat apa yang pernah disampaikan oleh Gus Mus, Mustasyar PBNU, dikatakan bahwa NU itu seperti sapi yang besar, tapi masing-masing orang mengambil sekilo-sekilo dibawa sendiri, akhirnya jam’iyah tersisa tulangnya. Begitu juga Rois Aam mengingatkan NU harus satu komando, jangan buka lapak sendiri-sendiri.
“NU itu seperti lembu sing gemuk, tetapi masing-masing orang ngambil sekilo-sekilo, ujung-ujungnya jam’iyah hanya tersisa tulangnya. Rois Aam juga memberikan mengingatkan, mohon kepada para jam'iyah jangan buka lapak sendiri-sendiri, tunggu komando dari PBNU. Selain itu, kita juga diingatkan bahwa kalau hari ini NU mengambil jarak tertentu dengan parpol atau kelompok tertentu, itu karena jangan sampai ada oknum menjual NU, itu yang harus dijaga,” ucap Syarif.
Diakhir arahannya, Dr. H. Syarif, MA mengingatkan agar pengurus NU Kalbar selalu berkhidmat dengan ikhlas, mengharapkan keberkahan dari para masyayikh, para ulama NU.
“Mari kita berjuang, bergotong royong membangun NU Kalbar, semoga khidmat kita mendatangkan berkah untuk kita semua. Tanamlah padi, maka rumput akan tumbuh, kita ngalap (mengharapkan) barokah para masyayikh, para ulama, jangan menantang bala',” pungkas Ketua Tanfidziyah PWNU Kalbar.
Posting Komentar