google-site-verification=gycwghxx1WVc3EROmS2Lq-70455bSR15dF_xantNC5Y MENYERUPAI NON MUSLIM & MEMAHAMI KONSEP DASAR FIQIHNYA

MENYERUPAI NON MUSLIM & MEMAHAMI KONSEP DASAR FIQIHNYA

 

Oleh: Muhammad Atid

Diantara hadis hadis nabi saw yang melarang ummatnya agar tidak menyerupai non muslim atau lawan jenisnya, yang paling populer ialah hadis nabi yang diriwayatkan oleh ibnu umar didalam sunan abu daud no. 4031 sebegaimana berikut:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ}

Artinya: diriwayatkan dari sahabat ibu umar, ia berkata: rosulullah saw telah bersabda "barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian darinya".

Begitu juga hadis nabi saw yang diriwayatkan oleh ibnu abbas didalam kitab syu'abul iman-nya imam al-baihaqi no.227 yang berbunyi:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: {لَعَنَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُخَنَّثِينَ مِنَ الرِّجَالِ، والْمُذَكَّرَاتِ مِنَ النِّسَاءِ}

Artinya: "rosulullah saw telah melaknat orang orang yang bertingkah seperti perempuan dari kalangan laki laki dan orang orang yang bertingkah seperti laki laki dari kalangan perempuan".

Berpijak dari hadis diatas, ulamak sepakat bila ada orang islam menyerupai non muslim mulai dari atribut pakayannya, perbuatannya, hingga ucapannya yang menjadi ciri khas mereka hukumnya haram. bahkan bisa kufur jika menyerupai atribut keagamannya dengan disertai keridoan hati didalamnya. 

Begitu pula haram hukumnya seorang laki laki menyerupai perempuan didalam segala bidang yang mencadi ciri khasnya.

*Cara mudah mendeteksi apakah seseorang telah dinyatakan menyerupai atau tidak*

Meskipun -tasybeh- atau menyerupai non muslim dan atau lawan jenis jelas jelas haram, perlu pengetahuan yang komplit terkait konsep dasarnya mulai dari (musyabbah) yang diserupakan (adatut tasybeh) perangkat penyerupa, dan (musyabbah bih) yang diserupai, hingga ahirnya para fuqoha' fokus mengkaji (adatut tasybeh) nya dikarnakan petunjuk hadis nabi diatas sudah menjelaskan (musyabbah) nya itu adalah orang islam dan atau lawan jenis, serta (musyabbah bih) nya adalah non muslim dan atau lawan jenis. 

pada ahirnya fuqoha' membagi (adatut tasybeh) perangkat penyerupa itu setidaknya kedalam tiga bagian.

Yang pertama adalah perangkat penyerupa yang (makhsus) khusus menjadi ciri khas bagi non muslim dan atau lawan jenis baik berupa pakayan, perbuatan, dan ucapan, maka dengan adanya unsur kesengajaan memakai, melakukan, serta mengucapkan saja sudah dihukumi haram meskipun tidak ada niatan menyerupai non muslim dan atau lawan jenis bagi orang yang mengetahui keharamannya.

Yang kedua adalah perangkat penyerupa yang (gholib) pada umumnya menjadi ciri khas non muslim dan atau lawan jenis yang juga melibatkan unsur seperti pakayan, perbuatan, dan ucapan, maka juga haram dengan adanya unsur kesengajaan memakai, melakukan dan mengucapkan serta mengetahui hukumnya meskipun tidak ada niatan menyerupai non muslim atau lawan jenis.

Yang ketiga adalah perangkat (musytarok) yang mana antara orang islam dan non muslim dan atau lawan jenis pada waktu itu sama sama memakai, melakukan, dan mengucapkannya, sehingga hal itu tidak lagi menjadi atribut atau identitas kelompok tertentu baik non muslim orang fasiq atau lawan jenis. perangkat seperti ini hukumnya halal selagi tidak diniati untuk menyerupai non muslim, orang fasiq atau lawan jenis.

Dan bagian yang ketiga ini rawan sekali terjadi perbedaan anggapan mengenai duduk perkara yang sebenarnya terkait apakah perangkat penyerupa itu masih (mustarok) atau justru sudah berubah menjadi (gholib) atau bahkan sudah (makhsus) bagi non muslim dan atau lawan jenis, sehingga wajar wajar saja bila kita menjumpai satu persoalan dimana sebagian menganggapnya haram karna dianggap tasyabbuh atau menyerupai non muslim dan atau lawan jenis, akan tetapi di tempat lain justru di perbolehkan oleh para pemerhati fiqihnya karna dianggap sudah tidak ada unsur tasyabbuhnya lagi.

Al-hasil, konsep konsep dasar diatas ditulis supaya kita semua terutama pemerhati fiqih ditempat masing masing tidak berhenti belajar dan meng-analisa persoalan persoalan kekinian supaya terlahir hukum hukum yang pas dan sesuai keadaanya.

Refrensi:

الأمر بالإتباع والنهي عن الإبتداع للسيوطي ص 49

وقال التشبه بالكافرين حرام وإن لم يقصد ما قصده بدليل ما روي عن ابن عمر عن رسول الله صلى الله عليه وسلم من تشبه بقوم فهو منهم.

بغية المسترشدين ص 283

ضابط التشبه المحرم من تشبيه الرجال بالنساء وعكسه ما ذكروه فى الفتح والتحفة وشن الغارة وتبعه الرملي فى النهاية هو أن يتزيا أحدهما بما يختص بالآخر او يغلب إختصاصه به فى ذلك المحل الذي هما فيه.

مجموع فتاوي ورسائل ص 183

وأما ما كان من الألبسة التي لا تختص بالكفار وليس علامة عليهم أصلا بل هو من الألبسة العامة المشتركة بيننا وبينهم فلا شئ في لبسه بل هو حلال جائز

بغية المسترشدين ص: 283-284 دار الفكر

أما التصفيق باليد خارج الصلاة من الرجل فقال م ر بحرمته حيث كان للهو أو قصد به التشبه بالنساء

Sekian waallohu a'lam bisshowab.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama