google-site-verification=gycwghxx1WVc3EROmS2Lq-70455bSR15dF_xantNC5Y MARI BERNISFU SYA’BAN

MARI BERNISFU SYA’BAN




KEUTAMAAN BULAN SYA’BAN

Bulan Sya’ban bulan istemewa, di ambil dari akar kata Syin, Ain dan Ba’ yang berarti cabang.  dinamakan bulan sya’ban karena di dalamnya terdapat banyak sekali kebaikan laksana sebatang pohon yang memiliki banyak cabang.
Adapun di antara keistemewaan bulan Sya’ban adalah sebagai berikut;
🍵Turunnya QS  Al-Ahzab 56  yang berisi perintah bershalawat kepada nabi Muhammmad SAW sehingga bulan ini disebut bulan shalawat. Pada hakikatnya setiap tiba Bulan Sya'ban berarti kita sedang memperingati hari ulang tahun perintah bershalawat.
🍵Terjadi peristiwa perpindahan kiblat kaum muslimin dari Baitil Maqdis di Pelistina ke Ka’bah di Mesjidil Haram. Peristiwa ini  hingga kini diabadikan dengan sebuah monumen bersejarah berupa mesjid Qiblatain yang merupakan tempat turunnya wahyu perpindahan tersebut. QS. Al-Baqarah, 144  
🍵Turunnya perintah puasa Ramadhan  QS. Al-baqarah, 183 pada tahun ke-2 Hijriyah
🍵Perkawinan Rasulullah SAW dengan Siti Hafshah dan Siti Juwairiyah
🍵Terjadinya beberapa peperangan yang sangat penting dalam sejarah perjuangan Islam
🍵Terdapat malam istemewa, yakni malam Nisfu Sya’ban yang merupakan salah satu dari lima malam yang utama : malam Qadar, malam Idhul Fitri, Idul Adha, malam Jum’at dan malam awal bulan Rajab

KEUTAMAAN MALAM NISFU SYA’BAN (MALAM TANGGAL 15 SYA’BAN)

🍵Nabi menghidupkan malam tersebut dengan beribadah dan bermunajat , ziarah ke maqbarah Baqi’ sebagaimana disebutkan di dalam beberapa riwayat
🍵Nisfu Sya’ban  memiliki banyak nama yang menunjukkan bukti keistemewaan dan kemuliannya. Diantara nama-nama tersebut adalah;
1⃣Lailatul bara’ah:  malam pembebasan (pengampunan) Allah SWT  terhadap umat Nabi Muhammad SAW, terutama dosa-dosa kecil  yang mereka lakukan agar mereka memasuki bulan suci Ramadhan dengan hati dan jiwa yang bersih. Kesucian jiwa bertemu dengan kesucian Ramadhan.
Namun demikian,  ada beberapa kelompok umat Islam yang tidak akan mendapatkan ampunan  jika tidak segera bertaubat dari kesalahan yang mereka lakukan. Mereka Di antaranya adalah tukang sihir, dukun peramal, pemabuk, pezina, pemakan riba (rentener), durhaka kepada kedua orang tua, memutus silaturahim dan pengadu domba.
2⃣Lailatul Qismah wa takdir : malam di mana Allah  membagi dan menetapkan ketentuan takdir-Nya untuk perjalanan hidup manusia selama satu tahun ke depan.  Kok bisa,  Bukankah ajal, rezeki, jodoh, nasib baik buruk sudah ditentukan?. Memang betul , tapi ketentuan takdirnya yang  tercatat di Lauhil Mahfud-Nya itu bersifat  Muallaq yang bisa ditawar dengan doa dan berubah atas kehendakNya. Sedang yang Mubram (tidak bisa berubah)  hanya Allah yang mengetahuinya
 (lihat: QS. Ar-Rad, 39, ad-Dukhan, 1-6 beserta penafsiran para ulama)
3⃣Lailatul Ijabah: malam diterimanya semua doa dan permohonan.
Lailah Mubarakah; Malam penuh berkah,  karena pada malam tersebut bertaburkan anugerah dan kebaikan Allah

AMALIAH NISFU SYA’BAN

👉🏿Membaca surah Yasin 3x disertai dengan niat masing-masing sebelum membacanya serta  masing masing ditutup dengan doa Nisfu Sya’ban, secara berjamaah atau individu.  Untuk Yasin yang pertama berniat memohon panjang umur di dalam ketaatan kepada Allah SWT. Yasin kedua berniat memohon perlindungan dari segala macam musibah serta dimurahkan rezeki. Kemudian Yasin ketiga berniat dengan memohon kaya hati dan mati husnul khatimah.
👉🏿Shalat Tasbih 4 rakaat 2 kali salam. Dan salat salat sunah utama lainnya
👉🏿Membaca Tasbih nabi Yunus sejumlah nilai hitungan hurufnya sebanyak 2375 kali
Berpuasa di siang harinya (HR. Al Baihaqi).  Diriwayatkan Nabi Muhammad SAW paling banyak berpuasa di Bulan Sya’ban.
👉🏿Bersalam-salaman yang seharusnya ini dilakukan sebelum memasuki malam Nisfu sya’ban untuk meminta maaf kepada sesama umat manusia, terutama kedua orag tua agar tidak termasuk  orang yang memutus silaturahim atau durhaka kepada kedua orang tua yang merupakan salah satu penghalang ampunan Allah pada malam tersebut.
Wallahu a’lam
semoga bermanfaat

Referensi utama: Kitab Kanzunnajah wa surur, Madza Fi Sya'ban dan Nuzhatul Majalis

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama